SRIPOKU.COM - Kamu pasti pernah mendengar kata-kata ini. "Ah ngapain berhenti merokok, kakekku saja yang usianya 90 tahun masih sehat-sehat saja tuh sampai sekarang meski tiap hari merokok!"
Ungkapan di atas sering menjadi dalih para perokok untuk menolak berhenti merokok. Alasan tersebut akhirnya bisa dijelaskan secara ilmiah.
Meski para ahli kesehatan telah menguraikan bahaya rokok bagi kesehatan, nyatanya banyak perokok yang tetap merokok sampai tua dan sehat-sehat saja. Tim ilmuwan dari Inggris berhasil mengungkap adanya faktor lain yang berpengaruh, yakni faktor genetik.
Selain itu, ada perbedaan genetik yang berpengaruh pada seseorang apakah akan kecanduan rokok atau tidak.
Pemahaman terhadap varian gen ini diketahui akan membantu dokter melakukan pengobatan pada penyakit paru, seperti penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), serta membantu kesuksesan upaya berhenti merokok.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof Ian Hall dari Universitas Nottingham menemukan profil DNA tertentu yang menurunkan risiko PPOK, termasuk bronkitis dan emfisema. Gen ini berpengaruh pada cara paru-paru berkembang dan merespons cedera.
Di lain pihak, ada juga DNA tertentu yang justru meningkatkan risiko PPOK sehingga ini bisa menjelaskan mengapa ada orang yang terkena penyakit ini walau tidak pernah merokok sama sekali.
Meski begitu, hasil penelitian ini tidak lantas menjadi "lampu hijau" bagi Anda untuk melanjutkan kebiasaan merokok. "Merokok adalah faktor risiko terbesar untuk penyakit PPOK.
Kebanyakan, tetapi tidak semua, perokok menderita penyakit ini. Faktor genetik berperan, seperti halnya dalam kecanduan rokok atau tidak," katanya.
• Sempat Ditutupi, Mendadak Raffi Ahmad Bongkar Konflik Antara Denny dan Narji, Cagur Sampai Bubar?
• Paku Jebakan Dalam Bungkus Rokok, Bandit Gembos Ban Dimassa
• Misteri Tubuh Manusia, Apakah Berkuku Panjang Baik untuk Kesehatan?
• Viral Di Medsos, Biar Ngaku Polisi Lilitkan Ular Di Leher Pencuri Saat Interogasi
Hall dan rekannya juga berhasil mengenali lima bagian dari DNA yang terkait dengan perokok berat. Bagian itu memengaruhi fungsi otak dalam merespons nikotin.
http://palembang.tribunnews.com/2019/02/09/mengapa-ada-perokok-yang-tetap-sehat-sampai-tua-ini-jawabannyahttps://desimpul.blogspot.com/2019/02/mengapa-ada-perokok-yang-tetap-sehat.html
Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.COM
ReplyDeleteminimal depo dan wd cuma 20 ribu
dengan 1 userid sudah bisa bermain 8 games
pin BB : D_8_E_B_A_A_7_C