"Tapi besaran itu masih di internal, belum pasti, karena masih harus minta persetujuan Kementerian BUMN," ujar Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati kepada media saat dijumpai dalam sebuah acara diskusi energi di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, investasi tersebut tergantung dari target yang akan dicapai. Di 2019 mendatang, pihaknya menargetkan untuk mencapai produksi minyak sebesar 414.000 barel per hari, dan produksi gas sebesar 2.944 mmsdcfd.
Untuk produksi minyak, tutur Meidawati, targetnya memang mengalami kenaikan, hal ini disebabkan adanya target peningkatan produksi dari lapangan Banyu Urip, juga dari lapangan-lapangan produksi Pertamina Hulu Energi (PHE), Pertamina Internasional EP (PIEP) dan Pertamina Hulu Indonesia (PHI).
Sedangkan, untuk produksi gas-nya, tambah Meidawati, memang mengalami sedikit penurunan, yang disebabkan adanya masalah produksi dari struktur Musi di Lapangan Pendopo, Sumatra Selatan dan juga ada penurunan produksi sedikit dari blok Mahakam.
"Kegiatan kami kan bertambah ya, produksinya kan bertambah nambah tuh. Ada juga untuk akuisisi tapi tidak banyak lah, kalau untuk investasi akuisisi masih kami evaluasi," terangnya.
Adapun, sampai pada September 2018 ini, realisasi investasi sudah sekitar US$ 1 miliar, yang fokusnya lebih banyak dipakai untuk blok-blok terminasi, dan investasi untuk peningkatan produksi.
Sedangkan, untuk realisasi produksi, sampai September, produksi minyak BUMN migas ini sudah sebesar 384.000 barel per hari, dan produksi gas sebesar 3.060 mmscfd.
"Tahun ini kami banyak mau investasi itu dari sumur kegiatan pemborannya, semuanya bertambah, itu dari PEP, PHI, dan kami juga mau tambah lagi di Jambaran Tiung Biru," pungkas Meidawati.
Adapun, Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menyampaikan, untuk tahun depan pihaknya akan agresif dalam investasi.
"Kalau detail saya tidak ingat. Tapi totalnya (investasi) di 2019 kami masih agresif lah. Tahun ini kan US$ 630 juta tuh. Itu untuk pengembangan, pengeboran, development, eksplorasi, fasilitas produksi. Tahun depan ya masih sama lah," ujar Nanang kepada media ketika ditemui di kesempatan yang sama.
Untuk realisasinya, sampai Oktober, perusahaan sudah menyerap kira-kira 70%, dan yakin bisa 100%.
"Mayoritas kami gunakan pengeboran development. Dari 90 sumur kami sudah selesai 60 sumur. On going 10 sumur. Ya sudah 70 sumur lah. Jadi sampai akhir tahun bisa 90 sumur. Lapangannya yang di Jawa Barat dan Kalimantan. Kalau yang di Sumatra Selatan lebih ke maintance produksi terutama gas," pungkas Nanang. (gus)
https://www.cnbcindonesia.com/news/20181107151330-4-41046/pertamina-siapkan-investasi-us--3-miliar-di-2019https://desimpul.blogspot.com/2018/11/pertamina-siapkan-investasi-us-3-miliar.html
No comments:
Post a Comment