Langkah ini muncul karena Tencent, perusahaan game terbesar di dunia berdasarkan pendapatan, dan perusahaan game lainnya sedang menghadapi pengetatan aturan dari pemerintah China yang sejak Maret 2018 belum memberikan izin peluncuran game baru.
"Dana pemasaran telah kembali dipotong," kata salah satu eksekutif dari Tencent Games yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah ini sensitif. Namun, ia tidak menyebutkan berapa besar anggaran marketing yang dipotong.
Sebelumnya Bloomberg melaporkan, mengutip dari surat internal, bahwa Tencent memotong anggaran branding untuk bermain game dan permainan tanpa lisensi pemerintah harus mengembalikan uang yang tidak terpakai ke grup.
Dalam memo internal, para staf diminta untuk membantu perusahaan "menanggung masa-masa sulit bersama", kata Bloomberg.
Tencent menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Reuters.
Perusahaan media sosial telah melakukan serangkaian upaya untuk menghadapi kontrol yang lebih ketat, karena pemerintah sedang berusaha mengurangi kecanduan main game dan penyakit mata rabun di antara anak-anak muda.
Pada Agustus lalu, Beijing memerintahkan regulator yang menerbitkan izin video game untuk mengontrol jumlah video game online baru, dan untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak muda China untuk bermain game tersebut.
(roy)
https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20181108175220-37-41285/aturan-diperketat-tencent-sunat-anggaran-divisi-gaminghttps://desimpul.blogspot.com/2018/11/aturan-diperketat-tencent-sunat.html
No comments:
Post a Comment