Kapanlagi Plus - Kendal mungkin bukan menjadi salah satu destinasi wisata utama saat berkunjung ke Jawa Tengah. Tapi, kawasan tersebut jangan dipandang sebelah mata. Pasalnya, Kendal ternyata punya banyak daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung selama musim mudik Lebaran 2019 kali ini. Salah satunya bisa ditemukan di Pasar Karetan yang ternyata punya sederet aktivitas menarik di dalamnya.
Pasar Karetan sudah kembali dibuka pada Minggu (9/6) meskipun masih dalam suasana Lebaran. Untuk menghibur pemudik yang berkunjung, spot yang satu ini menghadirkan beragam kegiatan menarik, seperti membatik, melukis layang-layang, edugame, dan masih banyak lagi. Nggak heran jika pengunjungnya membludak.
Juragan Pasar Karetan Diah Ariani mengatakan, pembukaan Pasar Karetan kali ini justru memanfaatkan moment lebaran. Sebab, masih banyak yang berkumpul dengan keluarga. Sehingga, hadirnya Pasar Karetan bisa menjadi alternatif untuk rekreasi bersama. Khususnya bagi para perantau yang mudik ke Kendal.
“Selain membatik dan melukis layang-layang, masih banyak hal menarik yang kami tawarkan. Pengunjung bisa foto di spot-spot menarik. Ada juga penyewaan baju tradisional Jawa. Paling menarik, Anda bisa mencicipi beragam kuliner tempo dulu yang pastinya enak dan bikin nagih,” ujarnya.
Melalui Pasar Karetan, masyarakat diajak kembali ke alam, menghirup udara segar, dan menghilangkan kepenatan. Pasar Karetan sendiri merupakan tempat pariwisata yang instagramable garapan komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah. Pasar Karetan buka setiap Minggu pagi, antara pukul 07.00-12.00 WIB.
Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Media Kemenpar Don Kardono menyatakan, destinasi digital besutan GenPI Jawa Tengah ini telah memberi banyak manfaat. Baik dalam sektor ekonomi, sosial, maupun budaya. Dengan konsep Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE), pasar ini mampu bersaing dengan destinasi lain yang lebih dulu.
Setiap minggu, pasar yang berada di Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ini ramai dikunjungi warga. Rata-rata jumlah pengunjung sekitar 2.000 orang. Dengan total 20 lapak di dalamnya, Pasar Karetan mampu memberikan omset kisaran Rp1-1,5 juta per lapak.
Pasar Karetan juga membuka akses ekonomi bagi tiga desa sekaligus. Selain Segrumung, akses ekonomi juga didapat Desa Sasak dan Slamet. Familiar sebagai 3S, desa-desa ini setiap pekannya mendapatkan aliran kas Rp2-3 juta dari lahan parkir. Saat ini parkir menggunakan lahan milik sebuah pondok pesantren di sana.
“Pasar Karetan muncul dengan konsep unik. Destinasi digital ini memiliki udara segar khas hutan karet. Ada banyak wahana yang ditawarkan, diantaranya panahan. Bangunan yang didirikan juga kental dengan nuansa tradisional. Instagramable. Tak heran jika banyak yang penasaran ingin ke sini,” ucapnya.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui Pasar Karetan merupakan salah satu contoh destinasi digital yang berkembang. Menurutnya, dunia sudah sangat digital. Karena itu, harus pula ada transformasi digital. Kemenpar sendiri melakukan promosi pariwisata hingga 70 persen dengan media digital. Sebab, target utamanya sebagian besar adalah milenial.
“Pasar Karetan sangat kreatif dan inovatif. Konsep pasar digital ini tumbuh pesat. Sangat populer. Menurut saya, kunci sukses tidaklah rumit. Kalau mau luar biasa, lakukan saja hal-hal yang tak biasa. Tapi, di sini konteksnya positif,” tegasnya.
https://plus.kapanlagi.com/wisata-budaya-sampai-spot-instagramable-ini-potret-keseruan-di-pasar-karetan-kendal-e37775.htmlhttps://desimpul.blogspot.com/2019/06/wisata-budaya-sampai-spot-instagramable.html
No comments:
Post a Comment