Hal ini diungkapkan oleh President HoneyNet Indonesia Chapter, Charles Lim, usai menjabarkan laporan serangan siber sepanjang 2018 yang tercatat oleh sensor milik HoneyNet yang dinamakan Honeypot.
"Maksudnya berarti si peretas ini memanfaatkan situasi konflik untuk seakan-akan seperti Yunani yang menyerang atau Venezuela yang menyerang. Ini kita sedang cari tahu siapa yang menyerang," ujar Charles dalam forum "Cyber Corner" di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/2).
Pihaknya mencatat setiap ada negara yang berkonflik, serangan yang bersumber dari negara tersebut meningkat. Contoh yang paling baru adalah krisis politik di Venezuela dan kericuhan penggantian nama Makedonia di Yunani."Ada kecenderungan negara-negara konflik seperti Venezuela dan Yunani itu serangan ke HoneyPot kita tinggi. Nanti kalau ada negara ribut atau lagi krisis itu Yunani naik di jumlah serangan," ujar Charles.
Charles mengakui sistem yang dimiliki pihaknya baru sekedar mendeteksi jenis jenis serangan siber. Pihaknya belum bisa melakukan profiling peretas. Secara bertahap pihaknya akan bisa melakukan profiling pelaku sehingga bisa mendeteksi lokasi asli peretas.
"Kalau sekarang kita baru analisis ke yang mereka (peretas) mau lakukan itu apa, baru tahap berikutnya kita profiling peretasnya. Kita bikin bertahap nanti semakin canggih semakin bisa profiling," kata Charles.
Sebagai informasi, peretas memang sering mengelabui aparat hukum dengan menggunakan alamat IP palsu yang bisa membuat peretas merekayasa titik lokasi mereka. Menurut Charles, saat ini peretas cenderung menggunakan bot dalam melancarkan aksinya."Sejauh ini yang saya lihat masih sifatnya pakai robot, jadi kalau muncul di website ada robot. Mereka menggunakan robot untuk serang. Robot ini disebar ke negara negara lain. Seolah itu dari negara tersebut serangannya. Belum tentu itu serangan dari mereka," kata Charles.
HoneyNet bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara membangun sistem pendeteksi dini serangan siber. Nantinya serangan siber yang terekam sistem akan dijadikan acuan untuk membentuk sistem keamanan siber Indonesia. (jnp/evn)
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190208092454-192-367394/negara-konflik-jadi-kedok-sumber-serangan-siberhttps://desimpul.blogspot.com/2019/02/negara-konflik-jadi-kedok-sumber.html
No comments:
Post a Comment