Pages

Wednesday, November 7, 2018

Apa Makna Hasil Pemilu Sela bagi Perang Dagang AS-China?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan umum sela Amerika Serikat (AS) hari Selasa (6/11/2018) siap untuk menciptakan perubahan signifikan terhadap bagaimana Presiden Donald Trump dapat mencapai tujuan domestiknya. Namun, hasilnya mungkin tidak terlalu berarti bagi kebijakan perdagangan negara itu.

Filosofi 'America First' Trump tidak mungkin menyimpang secara drastis dari jalurnya saat ini bahkan dengan kemenangan Demokrat di DPR, kata ahli strategi.


NBC News memproyeksikan pada Selasa malam bahwa Demokrat telah memiliki mayoritas kursi di DPR sementara Republik mempertahankan kendali Senat. Kedua kamar tersebut membentuk Kongres, badan pembuat keputusan utama negara, dan persetujuan dari masing-masing wajib mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) menjadi undang-undang.


Hasil seperti yang diharapkan itu adalah untuk menantang Trump di beberapa bidang seperti belanja militer dan urusan bisnis luar negerinya, sehingga sulit bagi panglima tertinggi untuk meloloskan undang-undang besar, dikutip dari CNBC International.

Apa Makna Hasil Pemilu Sela bagi Perang Dagang AS-China?Foto: Pemilu AS (REUTERS/Carlo Allegri)
Tetapi pada kebijakan perdagangan, salah satu bidang yang paling relevan bagi komunitas internasional, Trump memiliki kekuasaan eksekutif dan dapat menetapkan ketentuan terlepas apakah Kongres setuju atau tidak.

Itu karena "Kongres tidak memiliki banyak kemampuan untuk mengendalikan kebijakan perdagangan," tulis analis di RBC Capital Markets dalam catatan baru-baru ini. Sebaliknya, "Oval Office memiliki kekuasaan luas untuk bertindak secara sepihak," yang berarti presiden cenderung "terus mendorong agenda perdagangannya," tambah mereka.

Apa artinya bagi China, Uni Eropa, dan lainnya?

"Pada perdagangan, itu akan sama saja, jika tidak lebih buruk, dalam hal AS-China," kata Steven Okun, penasihat senior di McLarty Associates, kepada CNBC saat hasil pemilu mulai diketahui.

Baik Demokrat dan Republik diyakini mendukung sikap yang lebih keras pada perdagangan dan praktik kekayaan intelektual China. Akibatnya, presiden dapat memperoleh dukungan bipartisan saat dia mendorong Beijing untuk mengurangi defisit bilateral.

"Ada lebih sedikit jalan tengah untuk kebijakan perdagangan praktis daripada yang pernah terjadi secara historis," kata David Adelman, mantan duta besar AS untuk Singapura dan profesor di New York University kepada CNBC sebelum hasil diumumkan hari Selasa.

Apa Makna Hasil Pemilu Sela bagi Perang Dagang AS-China?Foto: infografis/Musuh-musuh Perang Dagang Trump/Aristya Rahadian Krisabella
"Partisan Demokrat secara tradisional telah menjadi partai yang lebih proteksionis sementara Republikan Trump sangat hawkish berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan China."

Akibatnya, Adelman mengatakan pemilihan umum sela tidak akan memengaruhi kebijakan proteksionis Trump. Namun jika ekonomi Amerika mulai merugi akibat perang tarif negara, maka Kongres akan mengambil tugas Gedung Putih, Adelman menambahkan.

Namun, jika Trump akan menerapkan kembali tarif impor pada Uni Eropa atau menarik negaranya dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Demokrat bisa saja akan campur tangan.


"Meski perdagangan tidak selalu menjadi masalah penting bagi Demokrat, namun tidak mungkin mereka akan mendukung perang dagang dengan sekutu tradisional seperti UE," kata ekonom di ING dalam sebuah catatan yang diterbitkan sebelum hasil Selasa.

"Penarikan diri dari WTO tidak mungkin mendapatkan banyak dukungan dari Demokrat, jadi Kongres secara keseluruhan cenderung memasang lebih banyak perlawanan mengenai kebijakan perdagangan daripada sebelumnya," mereka melanjutkan, melansir CNBC International.

(prm)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/news/20181107142903-4-41030/apa-makna-hasil-pemilu-sela-bagi-perang-dagang-as-chinahttps://desimpul.blogspot.com/2018/11/apa-makna-hasil-pemilu-sela-bagi-perang.html

No comments:

Post a Comment