Laporan Reporter Kontan, Wahyu Tri Rahmawati
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga emas cenderung stagnan di pekan ini. Hari Rabu (6/2/2019) ini pukul 8.06 WIB, harga emas untuk pengiriman April 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.319,30 per ons troi.
Harga emas ini naik tipis dari posisi kemarin pada US$ 1.319,20 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,29%.
Di pasar Asia, likuiditas pasar emas lebih terbatas mengingat libur tahun baru Imlek. "Fokus pasar emas akan lebih terarah pada musim rilis laporan keuangan karena pasar China tutup," kata Jeffrey Halley, senior market analyst OANDA kepada Reuters.
Halley memperkirakan, harga emas memiliki support kuat di level US$ 1.300. Dukungan kuat harga emas berasal dari posisi Federal Reserve yang memperlambat kenaikan suku bunga.
Baca: Kemahalan, Pengusaha Logistik Minta Pemerintah Turunkan Tarif Tol Trans Jawa
Loretta Mester, Gubernur Fed Cleveland mengatakan, bank sentral mungkin perlu menaikkan suku bunga jika ekonomi menguat. "Investor akan perlu sinyal lebih kencang sebelum agresif masuk pasar," ungkap analis TD Securities dalam catatan.
Baca: Kasus Dugaan Suap Dana Hibah Kemenpora, KPK Periksa Ketua Umum KONI
TD Securities memperkirakan, The Fed perlu menaikkan suku bunga setidaknya sekali lagi.
Salah satu kabar yang ditunggu juga adalah negosiasi dagang AS-China dan pidato Presiden AS Donald Trump hari ini. Pasar berharap, dalam pidato State of the Union, Trump akan menebar sinyal positif baik itu dari sisi perdagangan maupun kondisi politik domestik.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2019/02/06/harga-emas-cenderung-stagnan-karena-sepinya-transaksi-di-pasar-asiahttps://desimpul.blogspot.com/2019/02/harga-emas-cenderung-stagnan-karena.html
No comments:
Post a Comment