Pages

Thursday, October 4, 2018

Satu Lagi Remaja Palestina Tewas di Tangan Militer Israel

Jakarta, CNN Indonesia -- Satu lagi remaja Palestina tewas di tangan militer Israel ketika bentrokan antara demonstran dengan pasukan penjaga perbatasan pecah di Jalur Gaza, Kamis (4/10).

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra, mengatakan remaja 15 tahun bernama Ahmed Abu Habel itu tewas akibat luka di kepalanya setelah terkena pecahan gas air mata yang dilemparkan personel Israel di perbatasan.

Hingga kini, Israel belum menanggapi secara spesifik insiden tersebut. Namun, juru bicara militer mengatakan kepada AFP bahwa personel-personel mereka "melontarkan tembakan sesuai dengan aturan dan prosedur" ketika para pemrotes berkumpul di sepanjang perbatasan.

Israel menyatakan tindakannya diperlukan untuk mempertahankan perbatasan dan menghentikan infiltrasi gerakan "teroris" di perbatasan Gaza.

Selama ini, Israel merujuk gerakan teroris itu dilakukan oleh kelompok Hamas, salah satu fraksi besar Palestina yang pernah menguasai Gaza.

Kematian Habel menambah panjang daftar warga Palestina yang tewas di tangan militer Israel. Setidaknya 195 warga Palestina tewas sejak demonstrasi besar-besaran rutin digelar di Gaza sejak 30 Maret lalu.

Sementara itu, seorang personel militer Israel tewas dalam periode yang sama.

Dalam demonstrasi rutin itu, warga Palestina menuntut kembali ke tanah mereka yang sampai saat ini masih diduduki Israel.

Jumat pekan lalu, tujuh warga Palestina termasuk bocah berusia 12 dan 14 tahun, tewas dalam bentrokan serupa di Gaza.

Insiden itu menjadi yang terburuk sejak 14 Mei lalu, ketika sedikitnya 60 warga Palestina tewas oleh militer Israel. Saat itu, warga Palestina tengah menggelar protes peresmian kedutaan Amerika Serikat untuk Israel di Yerusalem. (rds/has)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20181004191513-120-335801/satu-lagi-remaja-palestina-tewas-di-tangan-militer-israelhttps://desimpul.blogspot.com/2018/10/satu-lagi-remaja-palestina-tewas-di.html

No comments:

Post a Comment