"Bima Arya Sugiarto adalah salah seorang kader PAN yang taat dan setia pada garis instruksi partai. Apa yang disampaikannya kepada media saya tangkap sebagai upaya sungguh-sungguh memuliakan tamu yang hadir di kotanya," ungkap Sekjen PAN Eddy Soeparno kepada wartawan, Sabtu (5/1/2019).
Bima Arya mengacungkan satu jari saat ikut menyambut Ma'ruf yang hadir di Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Bogor. Meski begitu, Bima Arya tak secara tegas menyatakan mendukung pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Saya senantiasa berbaik sangka dalam menerima dan mencerna berita-berita tentang kader kita yang diberitakan tidak sejalan dengan keputusan partai," ucap Eddy.
Sementara itu, menurut Wasekjen PAN Saleh Daulay, pose Bima Arya bukan suatu hal yang perlu diperdebatkan. Menurutnya, Bima Arya tetap berkomitmen bersama PAN.
"Bima kan sudah menjelaskan bahwa konteksnya hanya memuliakan tamu. Tidak bisa dipolitisasi seperti itu. Sampai saat ini, Bima masih tetap komit pada garis partai," jelas Saleh secara terpisah.
Soal Pilpres 2019, Bima Arya sudah menyatakan dirinya netral. Ia mengaku ingin fokus mengurus Bogor.
"Memang Mas Bima ini tidak mau aktif dalam mendukung salah satu paslon di pilpres nanti. Katanya, dia mau fokus mengurusi Bogor. Saya kira, itu alasan yang sangat baik. Biarkan elemen partai lain yang bekerja dan menjalankan mesin partai," tutur Saleh.
Sebelumnya diberitakan, Bima Arya ikut hadir saat Ma'ruf berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Ghazaly di Bogor. Meski begitu, Bima tak menjawab dengan tegas apakah mendukung Ma'ruf di Pilpres 2019. Ia juga sempat berpose mengacungkan satu jari saat ditanya soal arah dukungannya.
"Jawaban saya cuma satu," ujar Bima sembari mengacungkan satu jarinya yang disambut tawa hadirin.
"Mohon izin Pak Kiai, jawaban saya cuma satu. Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasalam mengajarkan kepada kita untuk memuliakan tamu. Ini adalah tamu agung, tamu yang mulia yang harus kita muliakan, dan saya hadir di sini," lanjutnya.
(elz/fdn)
No comments:
Post a Comment